Refleksi Dwi Mingguan Pembelajaran Sosial Emosional
Minggu ini saya belajar tentang Pembelajaran Sosial Emosional dan implementasinya. Pembelajaran Sosial Emosional merupakan pembelajaran yang dilakukan secara kolaboratif oleh seluruh komunitas di sekolah. Pembelajaran Sosial Emosional memungkinkan murid, pendidik dan tenaga kependidikan memperoleh dan menerapkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap positif. Ada 5 kompetensi sosial emosional yang dikembangkan yaitu kesadaran diri, manajemen diri, kesadaran sosial, keterampilan berelasi dan pengambilan keputusan yang bertanggung jawab. Pembelajaran sosial emosional diharapkan dapat menghasilkan murid yang berkarakter, disiplin, santun, jujur, peduli, responsif, proaktif dan mendorong murid memiliki rasa ingin tahu. Penerapan Pembelajaran Sosial Emosional dapat dilihat dari 4 indikator yaitu Pengajaran eksplisit, Integrasi dalam praktek mengajar guru dan kurikulum akademik, Penciptaan iklim kelas dan budaya sekola, serta Penguatan KSE pendidik dan tenaga kependidikan (PTK) di sekolah. Untuk mengintegrasikan KSE dalam praktek mengajar guru dan kurikulum akademik, tujuan Kompetensi Sosial Emosional dapat diintegrasikan ke dalam konten pembelajaran dan strategi pembelajaran pada materi akademik, serta musik, seni, dan pendidikan jasmani. Sedangkan untuk memperkuat pembelajaran sosial emosional pendidik dan tenaga kependidikan di sekolah dilakukan dengan upaya menjadi teladan, belajar dan berkolaborasi.
Refleksi Dwi Mingguan Pembelajaran Sosial Emosional |
Fact
Setelah mengikuti pembelajaran di modul 2.2 tentang pembelajaran sosial emosional saya mendapatkan pemahaman tentang implementasi KSE (Kompetensi Sosial Emosional). Ketika saya mencoba menerapkan pembelajaran sosial emosional di kelas murid saya awalnya agak bingung karena biasanya mereka dipantau secara umum saja terkait sosial emosional. Setelah saya berikan penjelasan mereka menyambut dengan antusias dan dalam proses ini murid-murid menjadi lebih ekspresif. Tentunya ekspresif dalam arti positif dimana mereka lebih terbuka menyampaikan atau mengungkapkan tentang dirinya. Untuk mengatasi hal tersebut saya menekankan tentang pentingnya menerapkan kompetensi sosial emosional dalam upaya meningkatkan potensi akademik dan juga membangun karakter.
Feelings
Selama pembelajaran berlangsung saya cukup bersemangat menerapkan pembelajaran sosial emosional. Saya melihat murid-murid merasa dihargai keberadaannya di kelas sebagai warga sekolah. Mereka mendapatkan bimbingan dari guru tidak hanya dalam bidang akademik tetapi juga dalam hal mengelola kompetensi sosial emosional. Ketika murid bersemangat guru tentu lebih bersemangat lagi dalam mengajar.
Findings
Dari proses ini saya belajar pentingnya seorang pendidik menerapkan pembelajaran sosial emosional agar murid memiliki kesadaran diri, manajemen diri, kesadaran sosial, keterampilan berelasi dan dapat melakukan pengambilan keputusan yang bertanggung jawab dalam menemukan potensi dirinya. Kompetensi sosial emosional membantu murid berkomunikasi lebih baik dengan orang-orang disekitarnya sehingga mereka dapat membangun relasi di lingkungan kelas, sekolah dan masyarakat.
Future
Di masa depan saya ingin dapat menerapkan pembelajaran sosial emosional di lingkungan kelas, sekolah, komunitas/masyarakat. Terkait pembelajaran di kelas implementasi pembelajaran sosial emosional dapat dilakukan dengan pengajaran eksplisit, integrasi dalam pembelajaran, penciptaan iklim kelas dan budaya sekolah, serta memberikan penguatan KSE pendidik dan tenaga kependidikan (PTK) di sekolah. Hal ini dapat terwujud jika ada kolaborasi antara seluruh warga sekolah yang didukung dengan menciptakan lingkungan belajar yang tepat serta terkoordinasi untuk meningkatkan pembelajaran akademik, sosial, dan emosional semua murid. Terjadinya kemitraan/kerjasama sekolah-keluarga-komunitas untuk membentuk lingkungan belajar dan pengalaman yang bercirikan hubungan/relasi yang saling mempercayai dan berkolaborasi. Disamping itu perlu diterapkan kurikulum dan pembelajaran yang jelas dan bermakna, dan evaluasi secara berkala. Sebagai pendidik, guru diharapkan dapat menjadi model atau teladan yang menerapkan kompetensi sosial emosional dalam peran dan tugas. Pendidik dan tenaga kependidikan merefleksikan kompetensi sosial dan emosional dengan berkolaborasi di tempat kerja dan mengembangkan pola pikir bertumbuh. Kolaborasi tersebut akan membentuk komunitas yang mendukung terwujudnya budaya positif di sekolah.
Posting Komentar untuk " Refleksi Dwi Mingguan Pembelajaran Sosial Emosional "